Viral  

Ini Alasan Atta Halilintar hingga Taqy Malik Terseret Kasus Robot Trading

Semujer.com – Atta Halilintar bersama Taqy Malik, Mario Teguh, Kevin Aprilio dan Ady Prakarsa terseret kasus robot trading Net89. Keterlibatannya pun berbeda-beda, ada yang diduga menerima aliran dana, lainnya mempromosikan investasi tersebut.

Atas kasus tersebut, 230 orang tengah memproses laporan terhadap lima publik figur ini ke Mabes Polri. Tidak hanya mereka, ada 129 lainnya yang juga ikut dipolisikan.

Atta Halilintar (Instagram)

Mengenai keterlibatan Atta Halilintar, menantu Krisdayanti ini diduga menerima aliran dana dari bos Net89, Reza Paten. Transaksi ini hadir saat sang YouTuber melelang bandana.

“Atta Halilintar diduga melelang bandana ya Rp 2,2 miliar ke foundernya Net89, Reza Paten,” kata Zainul Arifin, pengacara korban di Mabes Polri, Rabu (26/10/2022).

Baca Juga:
Lelang Bandana Sampai Rp 2,2 Miliar, Atta Halilintar Terancam Dipolisikan Kasus Robot Trading

Masalah Taqy Malik pun nyaris serupa dengan Atta Halilintar. Mantan suami Salmafina Sunan ini melelang sepeda ke Reza Paten Rp 700 juta.

Reza Paten memenangkan lelang sepeda Brompton milik Taqy Malik dengan harga Rp 777.777.777. [Yuliani/Semujer.com]
Reza Paten memenangkan lelang sepeda Brompton milik Taqy Malik dengan harga Rp 777.777.777. [Yuliani/Semujer.com]

Sementara itu untuk Kevin Aprilio, ia diduga mempromosikan aplikasi robot trading melalui media sosial.

“(Bukti) ada video dan foto yang sudah kita sampaikan (ke polisi),” tutur Zainul Arifin.

Adri Prakasa, drummer Nidji juga diduga ikut mempromosikan robot trading di media sosial. Mengenai Mario Teguh, si motivator ini bukan hanya mempromosikan tapi juga leader dan founder Billion Group. 

Sayangnya Reza Paten selaku bos Net89 tidak diketahui keberadaannya. Untuk itu para korban yang berjumlah 230 orang ini melaporkan kasus ini ke Mabes Polri.

Baca Juga:
Atta Halilintar Hingga Taqy Malik Terseret Kasus Robot Trading, Total Kerugian Korban Rp 28 Miliar

“(Kerugian) ada yang Rp 1 juta hingga Rp 1,8 miliar. Totalnya Rp 28 miliar.  Maka harapan kami ke mabes Polri untuk menjadi atensi dan mencari keadilan,” pungkas Zainul Arifin.



Sumber: www.suara.com